Jumat, 04 Oktober 2013

Upacara Adat Bekakak Tradisi Warga Yogyakarta

Menyaksikan upacara adat satu daerah, memberikan eksperimen rasa yang berbeda. Tak terkecuali saat melihat secara langsung upacara adat bekakak yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Dilaksanakan pada Jumat, minggu ketiga bulan sapar (kalender Jawa).
Puncak upacara ini adalah kirab dengan melibatkan barisan prajurit dengan kostum kebesaran kraton Yogyakarta diiringin musik drum band menjadi tontonan yang sangat menarik. Iring-iringan para prajurit membawa senapan, tombak dan berbagai senjata lainnya. Kirab mengantarkan iringan bekakak (boneka pengantin) serta sesaji hingga gunungan yang berisi hasil pertanian masyarakat setempat. Gunungan inilah yang akhirnya diperebutkan oleh masyarakat dan dipercaya memiliki banyak khasiat.  Menariknya prosesi kirab bekakak ini, tidak heran jika upacara adat ini menjadi salah satu potensi wisata unggulan di kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Ritual ini digelar sebagai bentuk permohonan keselamatan dengan sesaji berupa bekakak dan berbagai hasil bumi. Penyembelihan bekakak dipercaya akan menghindarkan masyarakat dari berbagai gangguan. Pembuatan bekakak pun melalui proses yang tidak mudah. Dua hari hari sebelum kirab bekakak, para pria dari masyarakat setempat membuat boneka bekakak dengan iringan gejog lesung atau kothekan yang mendendangkan berbagai tembang untuk pernikahan layaknya kebo giro. Ada dua pasang boneka pengantin yang dibuat yang sepadang dihias bergaya Solo sementara pasangan lainnya dihias bergaya Yogyakarta.
Malam sebelum kirab bekakak digelar, masyarakat setempat biasanya menggelar pertunjukkan wayang orang atau kethoprak. Keesokan harinya, pengantin bekakak akan diarak menuju Gunung Gamping dan Gunung Keling. (Sitor).
Sumber : http://infowisatajogja.com/upacara-adat-bekakak-tradisi-yang-terpelihara-di-jogja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar