You"ll never walk alone
- Bahasa Indonesia (4)
- BAHASA INGGRIS (1)
- Bahasa Inggris Bisnis 2 (20)
- Bapak koperasi Indonesia (1)
- Etika Bisnis (3)
- kebudayaan (1)
- koperasi (3)
- Pendidikan Kewarganegaraan (4)
- Perilaku Konsumen (5)
- studentsite (1)
Kamis, 11 April 2013
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan).
Jenis-jenis Silogisme
Berdasarkan bentuknya, silogisme terdiri dari:
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis
yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya
menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term
penengah (middle term).
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi
hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor
berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan
menolak alternatif yang lain.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
kesimpulan.
Metode Penalaran menurut buku karangan Gorys Keraf terbagi menjadi dua,
yakni Induktif & Deduktif.
Penalaran Induktif
Induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi).
Proses penalaran ini mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas
fenomena-fenomena yang ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan
dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke penalaran
induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir
yang ilmiah.
Penalaran Deduktif
Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif adalah merupakan suatu
proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang
sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu
kesimpulan. Dari pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah membentuk
bermacam-macam proposisi, baik yang bersifat umum maupun bersifat
khusus. Dalam penalaran deduktif, yang perlu adalah suatu proposisi umum
dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang
bertalian dengan suatu proposisi umum. Bila identifikasi yang
dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka
dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar. Uraian mengenai proses
berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai
deduksi, silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya.
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh
fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentasi dan Narasi, Generalisasi
adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena
individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang
mencakup semua fenomena tadi.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa generalisasi adalah suatu pernyataan
umum yang menyimpulkan sejumlah premis-premis yang sama kondisinya.
Macam - Macam Generalisasi
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan,
generalisasi dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan yang diselidiki. Generalisasi sempurna ini memberikan
kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tentu saja tidak
praktis dan tidak ekonomis.
2. Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan
kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Generalisasi tidak sempurna ini tidak menghasilkan kesimpulan sampai ke
tingkat pasti sebagaimana generalisasi sempurna, tetapi corak
generalisasi ini jauh lebih praktis dan lebih ekonomis dibandingkan
dengan generalisasi sempurna.
Pengertian Analogi
Berbicara tentang analogi adalah berbicara tentang dua hal yang
berlainan, yang satu bukan yang lain, dan dua hal yang berlainan itu
dibandingkan yang satu dengan yang lain. Dalam mengadakan perbandingan,
orang mencari persamaan dan perbedaan di antara hal-hal yang
diperbandingkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar