You"ll never walk alone
- Bahasa Indonesia (4)
- BAHASA INGGRIS (1)
- Bahasa Inggris Bisnis 2 (20)
- Bapak koperasi Indonesia (1)
- Etika Bisnis (3)
- kebudayaan (1)
- koperasi (3)
- Pendidikan Kewarganegaraan (4)
- Perilaku Konsumen (5)
- studentsite (1)
Kamis, 11 April 2013
Penalaran
Penalaran Menurut Gorys Keraf, adalah suatu proses berpikir yang
menghubungkan fakta – fakta untuk memperoleh suatu kesimpulan yang
logis. Penalaran tidak hanya dapat dilakukan dengan memakai fakta –
fakta yang polos, tetapi penalaran juga dapat menggunakan fakta – fakta
yang berbentuk pendapat atau kesimpulan. Penalaran juga merupakan sebuah
proses berpikir untuk mencapai suatu kesimpulan yang logis.
Proposisi selalu berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat adalah
proposisi. Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi,
karena hanya kaliamat semacam itulah yang dapat dibuktikan atau
disangkal kebenarannya.
Kalimat proposisi dibagi menjadi 4 aspek yaitu berdasarkan bentuk,
berdasarkan sifat, berdasarkan kualitas, dan berdasarkan pada kuantitas.
1. Berdasarkan Bentuk Ada 2 jenis proposisi berdasarkan bentuk yaitu:
a. Proposisi tunggal, yaitu proposisi yang terdiri atas 1 subjek dan 1
predikat.
b. Proposisi jemuk, yaitu proposisi yang terdiri dari 2 predikat.
2. Berdasarkan Sifat Ada 2 jenis proposisi berdasarkan sifat yaitu:
a. Proposisi Kategorial, adalah proposisi yang berhubungan antara subjek
dan predikat tidak memerlukan syarat apapun.
b. Proposisi Conditional, adalah proposisi yang hubungan subjek dan
predikat memerlukan syarat tertentu.
3. Berdasarkan kualitas Ada 2 jenis proposisi berdasarkan kualitas
yaitu:
a. Proposisi Afirmatif atau positif, adalah proposisi dimana ada
kesesuaian antara subjek dan predikat.
b. Proposisi Negatif, adalah tidak ada kesesuaian antara subjek dan
predikat.
4. Berdasarkan Kuantitas Ada 2 jenis proposisi berdasarkan kuantitas
yaitu:
a. Umum atau universal
b. Khusus atau spesifik
Inferensi adalah kesimpulan yang diturunkan dari apa yang ada atau dari
fakta-fakta yang ada. Sedangkan implikasi adalah rangkuman, yaitu
sesuatu dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta atau evidensi
itu sendiri.
Cara Menguji Data
1. Observasi : fakta-fakta yang telah diajukan sebagai evidensi mngkin
belum memuaskan seorang penulis. Maka untuk lebih meyakinkan dirinya
sendiri maka terkadang pengarang merasa perlu utnuk mengadakan
peninjauan atau observasi singkat untuk mengecek data atau informasi dan
sesungguhnya dalam banyak hal pernyataan yang diberikan seseorang
biasanya didasarkan pula atas observasi yang diadakan.
2. Kesaksian: selain observasi, penulis juga melakukan pengujian dan
meminta keterangan dari orang lain, yang telah mengalami sendiri atau
menyelidiki sendiri persoalan itu.
Cara Menguji Fakta
1. Konsitensi: sebuah arumentasi akan kuat dan mempunyai tenaga
persuasive yang tinggi kalau evidensi-evidensinya bersifat konsisten,
tidak ada yang saling bertentangan atau melemahkan evidensi lainnya.
2. Koherensi: semua fakta yang akan dipergunakan sebagai evidensi harus
pula koheren dengan pengalaman manusia atau sesuai dengan pandangan atau
sikap yang berlaku.
Cara Menilai Autoritas
1. Tidak mengandung prasangka.
2. Pengalaman dan Pendidikan Autoritas.
3. Kemashuran atau Prestige.
4. Koherensi dengan kemajuan.
SUMBER:
Wikipedia Bahasa Indonesia
Narasi dan Argumentasi, Gorys Keraf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar